Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8
planet dengan orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan
meteroid. Planet-planet tersebut senantiasa bergerak memutari matahari
dikarenakan adanya pengaruh dari gaya gravitasi matahari.
Pernahkah Anda melihat ke arah langit pada malam hari? Anda pasti
melihat langit berwarna hitam dengan bintang yang berkelap-kelip.
Bintang merupakan sebuah benda langit yang mengeluarkan cahaya. Bintang
di langit terlihat seperti titik-titik cahaya dengan jumlahnya yang
sangat banyak.
Di tata surya juga terdapat bintang yang biasa kita sebut matahari. Agar
lebih memahami apa yang dimaksud dengan tata surya, berikut
InformaZone.com berikan penjelasan lengkapnya. Pada tulisan di bawah ini
juga dijelaskan mengenai susunan dan anggota tata surya, matahari
sebagai pusat tata surya, dan planet di tata surya.
Pengertian Tata Surya
Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam
semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam salah satu
galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu
galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti berasal dari
tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu dikarenakan
orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk gambar
Bima yang dililit ular naga.
Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt),
dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan
planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus
dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami.
Susunan dan Anggota Tata Surya
Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola
kecil yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain
bumi, ada juga planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari.
Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada juga
benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit
tersebut adalah satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.
Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan
membuat sebuah sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu
dengan planet yang lain tidak mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna
yang disebut sebagai tata surya. Berikut adalah penjelasan mengenai
berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya.
1. Bintang di Tata Surya
Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata
surya terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung
jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya
adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber
panas yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas
dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain
yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang
inilah, gaya gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan
benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu. Peredaran
objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan
matahari sebagai pusatnya.
2. Planet-planet
Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang
tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya
matahari. Menurut International Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi matahari.
Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup
sehingga bisa membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit
yang bersih (tidak memiliki benda langit lainnya di dalam orbitnya).
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus
adalah nama-nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu
juga telah diurutkan berdasarkan jaraknya dari matahari mulai dari yang
paling dekat hingga yang paling jauh.
Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah satu anggota planet dalam
sistem tata surya. Namun, sekarang pluto sudah tidak dianggap lagi
sebagai sebuah planet karena lintasan orbitnya tidak bersih dari benda
langit lainnya. Dimana hal ini bertentangan dengan definisi planet yang
di sampaikan oleh IAU. Sehingga disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah
planet lagi.
Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara
matahari dengan planet menjadi berubah-ubah. Posisi planet pada saat
tertentu berada pada jarak terdekat (perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak terjauh (aphelium).
Pengelompokan Planet-planet
Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok
berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3
susunan atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli astronomi.
- Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari
orbit bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar
superior. Planet inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit
bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah
planet yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
- Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat
dibagi menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet
terrestial adalah planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan
memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu
planet dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan
ukurannya relatif besar.
- Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit
asteroid. Planet dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam.
Planet dalam adalah planet yang berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk planet luar.
3. Satelit di Tata Surya
Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet.
Semua satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet
yang diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada
porosnya dan memutari planet yang diiringinya.
Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan
keberadaannya yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami
merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan
sendirinya tanpa bantuan tangan manusia.
4. Asteroid di Tata Surya
Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar
pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter.
Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses
terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya.
Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di
tata surya untuk pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa
Piazzi dan asteroid yang diteliti diberi nama ceres.
5. Komet (Bintang Berekor)
Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun
komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan
gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang
bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu
orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.
Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor.
Inti komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter
kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang
panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar
dibanding intinya.
Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100
juta km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian
intinya. Ekor komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah
matahari. Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi
matahari.
Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche.
Panjang lintasannya hanya 3,3 km, sehingga komet ini sering berada di
dekat matahari. Periode kemunculan komet sangatlah bervariasi. Komet
yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun
sekali. Terakhir kali kemunculannya adalah pada tahun 1986.
Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet
Kohoutek. Komet ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan
oleh seorang ahli astronomo dari Ceko bernama Lubos Kohoutek.
Diperkirakan komet ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun yang lalu
dan kemunculan berikutnya sekitar 75.000 tahun lagi.
6. Meteor atau Meteorid
Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia.
Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh
adalah meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya
gravitasi Bumi.
Saat jatuh
menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan
memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik
dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara langsung.
Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum, meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun,
ada juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer
dan mencapai permukaan bumi sebelum habis terbakar. Benda inilah dikenal dengan nama meteorid.
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Matahari merupakan bintang di tata surya dengan massa yang sangat
berat (300.000 kali massa bumi) dan jaraknya paling dekat dengan bumi.
Matahari bukanlah bintang paling besar jika dibandingkan dengan 100
miliar lebih bintang lainnya yang ada di galaksi bimasakti.
Meskipun begitu matahari adalah bintang menjadi bintang terbesar
dalam sistem tata surya kita. Diameter matahari besarnya adalah
1.400.000 km yaitu sekitar 110 kali ukuran bumi. Sedangkan jarak antara
matahari dengan bumi adalah 149.000.000 km atau sering dibulatkan
menjadi 150 juta km.
Planet-planet di tata surya selalu bergerak mengelilingi matahari
dikarenakan terdapat gaya gravitasi matahari. Besarnya gaya gravitasi
matahari 28 kali lebih kuat dibanding gaya gravitasi bumi, karena massa
matahari jauh lebih besar dibanding massa bumi.
Panas dan cahaya yang dihasilkan oleh matahari sangat berguna bagi
kehidupan di bumi. Energi yang dipancarkan matahari berguna untuk
menjaga agar suhu di permukaan bumi tetap hangat, membantu proses
sirkulasi air dan udara di bumi, dan lain sebagaianya.
Seperti bintang lainnya, matahari tersusun atas berbagai jenis gas
dengan suhu yang sangat panas. Suhu permukaan matahari berkisar antara
5000 ºC-6000 ºC sedangkan suhu intinya bisa mencapai 15 juta ºC. Unsur
gas yang membentuknya adalah hidrogen, helium, karbon, nitrogen, dan
unsur-unsur lainnya.
Lapisan-lapisan Matahari
Matahari merupakan benda lanngit yang benetuknya seperti bola api
raksasa yang suhunya sangat panas sekali. Jika dilihat dari bumi,
permukaan matahari terlihat halus dan rata. Padahal faktanya tidaklah
demikian. Pada permukaanya terjadi lompatan-lompatan lidah api setiap
waktu. Matahari tersusun atas beberapa bagian yang memiliki ciri-ciri
yang berbeda-beda.
1. Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari merupakan lapisan terluar yang memiliki kerapatan
gas paling kecil. Di daerah yang dekat dengan permukaan matahari,
temperaturnya lebih kecil daripada lapisan terluar yang bisa mencapai
suhu hingga jutaan derajat celcius. Kondisi ini terlihat aneh dan sampai
saat ini masih belum diketahui apa penyebabnya.
Atmosfer matahari tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan kromosfer dan korona.
- Kromosfer merupakan lapisan yang dekat dengan permukaan matahari dan
mempunyai kerapatan yang rendah. Kromosfer bisa dilihat saat terjadi
gerhana matahari, yaitu cincin atau mantel merah yang menutupi bola
matahari. Berdasarkan warna ini, para ilmuwan memperkirakan suhunya
mencapai 4.500 ºC.
- Korona merupakan lapisan terluar pada matahari, yang berarti
mahkota. Sebagai lapisan terluar matahari, suhu korona diperkirakan
mencapai 1.000.000 ºC. Tebal laipsan korona adalah 2.000 km. Bagian ini
bisa dilihat sebagai lapisan yang mengelilingi matahari dan bentuknya
seperti mahkota. Dimana akan lebih jelas terlihat saat gerhana matahari.
2. Fotosfer Matahari
Fotosfer atau permukaan matahari tersusun atas gas dengan suhu dan
kerapatan yang sangat tinggi. Lapisan ini adalah lapisan yang tidak
tembus pandang karena partikel-partikel gas penyusunnya sangat tebal dan
padat. Fotosfer berguna sebagai selimut agar matahari tidak terlalu
banyak mengeluarkan energi. Suhu di Fotosfer berkisar antara 5.000-6.000
ºC.
3. Inti Matahari
Inti matahari ukurannya 1/64 kali dari volume total matahari. Bagian
ini tersusun dari partikel-partikel gas yang sangat padat dengan
densitas sekitar 150 kali lebih padat daripada densitas air. Akibatnya,
suhu dan tekanannya menjadi sangat tinggi sehingga memungkinkan
terjadinya reaksi fusi hidrogen.
Adapun suhunya bisa mencapai 15.000.000 ºC. Pada bagian ini, reaksi
fusi terjadi pada suhu yang sangat tinggi sehingga disebut reaksi fusi
termonuklir. Reaksi fusi adalah pengabungan dua inti atom menjadi inti
atom yang lain. Pada matahari reaksi fusi menyebabkan inti atom hidrogen
berubah menjadi inti atom helium.
Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang diradiasikan
oleh matahari. Terdapat berbagai macam spektrum cahaya atau panjang
gelombang cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Tersusun atas spektrum
sinar gamma, sinar-X, sinar ultraviolet, sinar tampak, sinar infrared,
gelombang TV, dan gelombang radio.
Manfaat Energi Matahari Bagi Kehidupan di Bumi
Energi matahari dialirkan dalam bentuk cahaya. Cahaya matahari yang
masuk ke dalam atmosfer bumi sebagian dipantulkan kembali ke ruang
angkasa dan sebagian yang lain ditransmisikan. Jadi hanya sebagian
energi saja yang sampai ke permukaan bumi.
Fungsi utama dari cahaya matahari adalah untuk menjaga agar suhu di
bumi tetap hangat. Sehingga dapat manusia dan makhluk hidup lainnya
dapat tinggal di dalamnya. Besarnya energi panas matahri yang
dipancarkan ke bumi selalu sama dan tidak berubah-rubah. Karena jika
panasnya berkurang sedikit saja, maka bumi akan membeku demikianpun
sebaliknya.
Berikut beberapa manfaat matahari bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi.
- Panas matahari manjadikan udara dan air bisa melakukan perpuataran
aliran atau sirkulasi. Panas dari matahari akan menyebabkan ari laut
menguap dan berubah menjadi awan. Karean perbedaan suhu akibat panas
matahari menyebabkan angin bertiup dan mendorong awan ke daratan. Awan
tersebut kemudian menurunkan air hujan.
- Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari bermanfaat untuk
membunuh kuman, terutama kuman penyebab penyakit kulit. Sehingga membuat
kulit hewan dan manusia selalu sehat.
- Melalui cahaya matahari dapat diketahui waktu-waktu seperti pagi,
siang, sore, dan malam. Caranya adalah dengan memperjatikan bayangan
tongkat yang terkena sinar matahari.
- Sinar ultraviolet juga berguna sebagai provitamin D yang bermanfaat unutk membantu pertumbuhan tulang pada manusia dan hewan.
- Sinar ultraviolet juga membantu tumbuhan dalm proses fotosintesis.
Proses fotosintesis merupakan cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan
bagi dirinya sendiri.
Masih banyak lagi manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia. Contoh
di atas hanyalah bagian kecil dari banyaknya manfaat yang diberikan
matahari bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup.
Planet-planet di Tata Surya
Planet dan benda langit lainnya dapat tetap berada di orbit karena adanya gaya gravitasi matahari. Kekuatan
gaya gravitasi matahari lebih besar dibandingkan gaya gravitasi yang
dimiliki setiap planet. Hal inilah yang membuat planet selalu bergerak
mengelilingi matahari.
Coba lihat gambar planet-planet di atas, Anda dapat melihat bahwa
semua planet mengelilingi matahari dengan jalur berbentuk elips.
Lintasan planet yang mengelilingi matahari disebut
orbit. Gerakan planet-planet mengelilingi matahari disebut
revolusi planet. Waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan satu revolusi disebut
periode revolusi.
Selain melakukan revolusi, semua planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak
rotasi
merupaka gerakan planet yang berputar pada sumbu porosnya. Waktu yang
dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut
periode rotasi.
1. Planet Merkurius
2. Planet Venus
Planet yang berada pada urutan kedua berdasarkan jaraknya dari
matahari adalah Venus. Ukuran Venus hampir mirip dengan ukuran planet
bumi sehingga sering disebut sebagai kembaran bumi. Planet dengan
atmosfer tertebal ini memiliki tekanan atmosfer yang 100 kali lebih kuat
daripada atmosfer bumi.
Planet Venus terlihat sangat terang, sehingga dapat dilihat kira-kira
selama 4 jam sebelum matahari terbit. Sehingga planet Venus juga
dijuluki sebagai bintang fajar. Venus biasanya juga dikenal sebagai
bintang senja karena terlihat bersinar terang di Barat saat matahari
akan terbenam. Namun, Venus bukanlah bintang karena tidak mampu
menghasilkan cahaya sendiri.
Atmosfer Venus terdiri dari gas karbondioksida (sekitar 96%), gas
nitrogen (3,5%), uap air dan gas-gas lainnya. Atmosfer Venus bisa
menahan sinar matahari sehingga Venus terlihat paling terang terlihat
dari Bumi. Selain itu, atmosfer tebal Venus juga membuat suhu
permukaannya menjadi sangat panas, yaitu 477 ºC.
Arah rotasi planet Venus searah jarum jam, jadi matahari di Venus
terbit dari arah barat dan tenggelam di arah timur. Rotasi planet Venus
ini berkebalikan dengan arah rotasi pada planet-planet lain yang
berputar berlawanan arah jarum jam. Gravitasi planet Venus sama dengan
gravitasi palnet bumi dan planet ini juga tidak mempunyai satelit.
3. Planet Bumi
Bumi adalah planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Bumi
adalah satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Bumi
memiliki atmosfer yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida,
dan uap air. Atmosfer melindungi kita dari sinar ultraviolet yang
berbahaya bagi kehidupan
Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi yang berasal dari
benda-benda langit yang berada dekat dengan bumi. Selain itu, atmosfer
juga menjaga suhu Bumi agar tetap sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup.
Bila dilihat dari langit, bumi terlihat biru dengan lapisan atmosfer
putih melingkar. Bumi memiliki satelit, yaitu bulan. Bulan mengelilingi
bumi dan secara bersamaan juga memutari matahari bersama dengan bumi.
4. Planet Mars
Mars adalah planet keempat dari matahari. Mars juga sering disebut
sebagai planet merah karena terlihat berwarna merah. Warna merah planet
ini ada akibat banyaknya debu angin yang bertebangan di permukaannya. Di
permukaan Mars ada kawah dan gunung yang sangat tinggi dan besar.
Seluruh permukaan Mars adalah padang pasir yang ditutupi oleh debu
dan batuan padat yang berwarna oranye kemerahan. Lapisan atmosfer planet
Mars tersusun atas karbon dioksida dan gas nitrogen. Di planet ini
tidak ada air dan planet ini memiliki 2 satelit alami yang bernama
Phobos dan Deimos.
5. Planet Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar di dalam sistem tata surya. Yupiter
memiliki ukuran 11 kali lebih besar daripada ukuran bumi sehinga sering
disebut planet raksasa. Planet Yupiter berputar pada porosnyadengan
gerakan yang lebih cepat dibandingkan dengan rotasi pada planet-planet
lain. Kecepatan rotasi ini membuat Yupiter menjadi lebih lebar ukurannya
pada bagian ekuator.
Sebagian besar atmosfer Yupiter terdiri dari gas hidrogen dan sisanya
adalah gas helium. Lapisan atmosfer di planet ini sangat tebal sehingga
membuat Yupiter terlihat seperti bola gas raksasa. Planet Jupiter
memiliki 16 satelit antara lain adalah satelit Ganymede, Callisto,
Europa, dan Io (4 satelit terbesar Yupiter).
6. Planet Saturnus
Saturnus adalah planet terbesar kedua di tata surya setelah Yupiter.
Ukuran Saturnus adalah 9 kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan
atmosfer yang sangat tebal, terdiri dari gas hidrogen dan gas helium dan
sejumlah kecil gas metana dan amonia.
Saturnus adalah planet yang sangat indah karena mempunyai tiga cincin
di bagian atmosfernya. Cincin ini diperkirakan tersusun dari
partikel-pertikel debu halus, kerikil kecil, dan es yang sangat besar.
Planet ini tampak kekuningan. Saturnus memiliki 31 satelit dan salah
satunya adalah Titan. Titan adalah satu-satunya satelit di tata surya
yang memiliki lapisan atmosfer.
7. Planet Uranus
Planet Uranus ditemukan oleh seorang astronom Inggris bernama Sir
William Herschel pada tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan tebal yang
menyebabkan permukaannya susah untuk diamati dari bumi. Planet dengan
cinicn tipis ini terlihat berwarna hijau kebiruan. Atmosfer di planet
ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.
Planet yang berada pada posisi ke-7 ini berputar dari arah timur ke
barat seperti Venus. Namun, arah rotasi tidak searah jarum jam,
melainkan dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada
porosnya. Akibatnya, daerah ekuator Uranus ukurannya lebih besar
daripada bagian lainnya.
Kecepatan rotasi yang cepat juga menyebabkan angin bertiup di
atmosfer Uranus. Uranus juga termasuk planet yang mempunyai cincin.
Namun cincin Uranus tidak dapat dilihat dari bumi, meskipun dengan
bantuan teleskop. Planet ini mempunyai 27 satelit. Terdapat lima satelit
besar yang bernama Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
8. Planet Neptunus
Neptunus pertama kali ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama
Blueish J. G. pada tahun 1846. Planet yang berada pada urutan ke-8 di
tata surya ini juga memiliki cincin yang terbuat dari debu. Bahkan,
Neptunus juga memiliki bintik hitam seperti halnya matahari. Pada bagian
bintik hitam tersebut diyakini terjadi badai besar.
Sama seperti planet Yupiter, Saturnus, dan Uranus, planet ini
berbentuk bola gas raksasa dengan lapisan atmosfer tebal. Atmosfernya
terdiri atas gas hidrogen dan gas helium. Neptunus memiliki 4 cincin dan
11 satelit alami. Triton merupakan satelit terbesar yang dimiliki
planet Neptunus.
Demikian artikel tentang tata surya yang disertai penjelasan mengenai
benda-banda langit yang ada di dalamnya. Semoga artikel ini bisa
bermanfaat dan bisa menjadi referensi belajar Anda. Terima kasih telah
mengunjungi InformaZone.com, baca juga artikel yang terkait dengan tata
surya. Salam.
SOSMED
Sabrina Auliya S. :Facebook
Tanaya Pranandita:Facebook
Jevika Dwi Melina :Facebook
Adistya Maharani :Facebook
Avidatul Khoiroh :Facebook